Tips Budidaya

Cara Budidaya Udang Vaname di Tambak Tradisional [Lengkap!]

Wildan Gayuh Zulfikar
Wildan Gayuh Zulfikar
18 Agustus 2023
Bagikan artikel
6-important-notes-for-traditional-farms.jpg

Bila Anda ingin mulai mendapat penghasilan dari budidaya udang vaname, maka hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah memilih jenis tambak yang tepat. Tambak tradisional adalah jenis tambak yang cocok untuk orang-orang yang baru mulai terjun ke usaha budidaya udang.

Tak heran, karena tingkat perawatan udang di jenis tambak ini lebih rendah dibanding jenis tambak lain. Alasannya karena jumlah padat tebar yang rendah yaitu di bawah 100 ekor/m2, sehingga mengurangi risiko terkena penyakit.

Walau begitu, luasan kolam tambak tradisional biasanya cukup luas, umumnya paling kecil 0,5 hektar atau memiliki luas lahan 3-10 hektar per petaknya. Produktivitasnya pun rendah dan mengandalkan pakan alami dengan rata-rata kapasitas produksi 400-500 kg/ha.

Lalu bagaimana cara memulai budidaya udang vaname di tambak tradisional? Mari kita bahas lebih dalam.

Daftar Isi
Artikel Terkait

Cara Budidaya Udang Vaname di Tambak Tradisional

Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda ikuti untuk membudidayakan udang vaname di tambak tradisional:

1. Buat Konstruksi Tambak

Gunakan konstruksi tambak dengan tanah kedap yang mampu menahan air dan bentuk tambak tidak memiliki sudut.

Pastikan kedalaman air paling tinggi 80 cm agar dapat menciptakan kualitas air yang baik bagi kehidupan udang. Selain itu, desain dan tata letak perlu diatur dan diupayakan untuk mendapatkan air dengan kualitas baik dan mencegah penularan penyakit.

Idealnya, tambak harus terdiri dari:

  • Petak saluran pengendapan atau tandon
  • Petak pembesaran
  • Petak atau saluran pengolah limbah kolektif

Pintu air masuk (inlet) dan pintu air buang (outlet) juga harus dibuat terpisah.

Baca juga: Desain Tambak Udang dan Fasilitasnya

2. Siapkan Tambak

Persiapan tambak perlu dilakukan dengan cara mengeringkan tanah, dan biasanya membutuhkan waktu 7-10 hari (tergantung cuaca). Tanda tanahnya sudah cukup kering adalah tanah tambak yang mulai terlihat retak-retak.

Pastikan Anda menjemur tambak di bawah terik matahari hingga tanah dasar (pelataran) retak-retak dan jika diinjak tidak amblas (tidak lebih dari 5 cm). Hal ini menandakan pengeringannya sempurna.

Setelah proses penjemuran selesai, dasar tanah perlu dibalik (baik dengan cangkul atau bajak) dan diberi kapur untuk memperbaiki pH tanah. Dosisnya adalah 1.000 kg/ha jika menggunakan kapur tohor atau 320 kg/ha jika menggunakan kapur pertanian (kaptan).

Pemberian kapur dapat memusnahkan jasad renik yang berpotensi menyebabkan penyakit. Kapur yang diberikan secara cukup juga dapat mengikat fosfat yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan plankton.

banner-cta-jala-app.png

3. Tumbuhkan Makanan Alami Udang

Makanan alami udang vaname adalah plankton (fitoplankton dan zooplankton). Fitoplankton bisa ditumbuhkan dengan cara menebar pupuk. Air tambak akan berubah menjadi warna hijau jika fitoplankton berhasil ditumbuhkan.

Pastikan air tambaknya berwarna hijau muda atau hijau kecoklatan sebagai pertanda bahwa plankton yang tumbuh berasal dari jenis plankton yang menguntungkan bagi udang.

Selain itu, upayakan juga warna hijau tidak terlalu pekat untuk menghindari terjadinya blooming fitoplankton.

4. Pilih Benur yang Berkualitas

Benur adalah salah satu kunci penting dalam budidaya udang vaname, sehingga petambak perlu memilih benur yang memenuhi standar benur berkualitas.

Kualitas benur dapat dilihat dari kenampakan fisik benur dan melalui beberapa tes. Petambak juga dapat memesan benur di hatchery yang punya reputasi bagus dalam mendukung suksesnya budidaya.

Pastikan Anda juga memastikan kualitas benur sebelum melakukan penebaran dan Anda pun harus melakukan penebaran benurnya dengan benar.

5. Kontrol Kualitas Air secara Berkala

Anda bisa mengelola kualitas air tambak dengan cara menambahkan air, mengganti air, mengatur kedalaman air, melakukan pemupukan untuk menumbuhkan plankton, dan menggunakan kapur untuk memperbaiki kualitas air.

Pemantauan kualitas air bisa dilakukan secara visual berdasarkan warna dan kecerahan air secara periodik. Petambak juga perlu mencatat dan mendokumentasikan hasil pemantauan.

Selain mengupayakan air berwarna hijau muda atau hijau kecoklatan, pastikan warna airnya juga tidak terlalu pekat. Sebab, jika air terlalu pekat, udang berisiko mengalami kekurangan oksigen terutama saat malam hari.

Salah satu tanda udang kekurangan oksigen adalah adanya udang-udang yang berenang ke permukaan atau ke tepian tambak.

6. Lakukan Panen

Lakukan panen udang saat size udang mencapai bobot yang bernilai ekonomi misalnya pada size 100 atau targetkan panen pada size dengan harga yang paling stabil.

Panen juga sebaiknya dilakukan saat malam hari atau saat suhu udara tidak terlalu terik agar udang yang dipanen tidak mengalami stres.

Kesimpulan

Berikut adalah rekap singkat dari langkah-langkah budidaya udang vaname di tambak tradisional yang kita bahas di atas:

  1. Buat konstruksi tambak
  2. Siapkan tambak (dengan melakukan pengeringan tanah)
  3. Tumbuhkan makanan alami udang (fitoplankton)
  4. Pilih benur yang berkualitas
  5. Kontrol kualitas air secara berkala
  6. Lakukan panen

Meskipun secara produktivitas tambak tradisional merupakan yang terendah (dibanding jenis tambak lainnya), tambak tradisional tetap memiliki potensi penting dalam menggerakkan roda ekonomi dan menjadi opsi yang paling ramah lingkungan.

Jika Anda ingin meningkatkan skala tambak udang vaname yang Anda miliki. Anda juga bisa meningkatkannya menjadi tambak tradisional plus.

Peningkatan tambak tradisional menjadi tradisional plus dilakukan dengan menambahkan pompa dan perbaikan tanggul pematang. Pompa berfungsi untuk penambahan suplai oksigen, terutama saat malam hari. Sedangkan tanggul pematang diperbaiki untuk memastikan konstruksi yang lebih kuat dengan padat tebar yang lebih tinggi.

Dengan melakukan meningkatkan tambak tradisional menjadi tradisional plus, produktivitas udang vaname bisa meningkat tanpa mengesampingkan dampaknya ke alam sehingga budidaya udang tetap produktif berkelanjutan.

Untuk meningkatkan kesuksesan budidaya udang Anda di tambak tradisional, Anda bisa memantau parameter kualitas air tambak secara praktis melalui JALA App. Aplikasi ini dapat membantu Anda melakukan banyak hal, contohnya seperti:

  • Memantau 40+ parameter budidaya udang (Mulai dari data pakan dan data sampling, hingga data kualitas air)
  • Membuat estimasi performa budiddaya, mulai dari biomassa, survival rate, hingga harga jual udang
  • Mengelola keuangan dan manajemen stok bisnis budidaya udang Anda
  • Mengecek tren harga udang di berbagai daerah

Jadi tunggu apa lagi? Yuk install JALA App sekarang juga!

Ikuti Berita Terbaru JALA

Dapatkan pemberitahuan tips budidaya, update fitur dan layanan, serta aktivitas terkini JALA.