Pakan harian adalah salah satu aspek penting dalam budidaya udang. Udang tidak dapat tumbuh dengan sehat dan optimal tanpa pakan yang cukup dan berkualitas. Pakan memakan biaya operasional terbesar, yaitu 50-60% dari total biaya produksi per siklus.
Karena memakan biaya yang besar, petambak harus pandai mengatur manajemen pakan. Manajemen atau strategi pemberian pakan yang tepat memiliki banyak keuntungan. Keuntungan yang akan didapat adalah pertumbuhan udang yang terjaga dengan baik, berkurangnya masalah kualitas air, dan berkurangnya input pakan yang mengarah pada membaiknya feed conversion ratio (FCR).
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam manajemen pakan, yaitu target pertumbuhan udang, kemampuan ekosistem tambak dalam mendaur ulang nutrisi, kemampuan udang untuk makan, kualitas pakan, dan pola pemberian pakan harian.
Pemberian pakan dalam sehari perlu diatur seefisien mungkin supaya udang tumbuh optimal dan biaya produksi tidak membengkak. Dosis, bentuk, dan nomor pakan, frekuensi pemberian pakan harian, umur udang, dan berat udang saling berkaitan. Sebagai contoh, udang yang berumur kurang dari 15 hari sebaiknya diberi pakan dalam bentuk crumble tiga kali sehari dengan dosis pakan 75-15% karena mereka belum mampu mencerna pakan yang besar.
Baca juga: Pakan Menyesuaikan Umur dan Kebutuhan Udang
Pentingnya evaluasi pakan harian
Jika sudah menerapkan manajemen pakan sesuai beberapa pertimbangan di atas, ada satu hal yang tak kalah penting, yaitu evaluasi pemberian pakan. Evaluasi akan membantu petambak memantau performa pertumbuhan udang dan melihat efektivitas strategi pemberian pakan yang selama ini dijalankan. Petambak bisa melihat aspek apa saja yang berhasil dan yang tidak.
Evaluasi atau kontrol pemberian pakan dapat dilakukan dengan mengecek anco secara berkala. Dengan mengecek anco, petambak bisa memantau ukuran udang, nafsu makan udang, dan kondisi kesehatan udang dari waktu ke waktu.
Ketika memberi pakan ke udang melalui anco, sebaiknya sesuaikan jumlah pakan dengan estimasi berat udang. Meskipun tidak ada standar khusus terkait pengecekan anco, informasi pada tabel berikut banyak dijadikan acuan petambak.
Anda juga dapat menyesuaikan jumlah pakan yang diberikan berdasarkan hasil pengecekan anco.
Menjalankan budidaya tanpa mengevaluasi pakan harian
Menerapkan program pakan tanpa mengevaluasi secara berkala lewat anco dapat berdampak buruk bagi proses budidaya. Pemberian pakan secara berlebihan (overfeeding) dapat menyebabkan efek domino di kolam. Meskipun dapat mempercepat pertumbuhan di awal-awal budidaya, overfeeding menyebabkan FCR meninggi, penumpukan bahan organik yang menurunkan kualitas air, hingga akhirnya berisiko memunculkan penyakit. Maka dari itu, kualitas air kolam pun perlu dievaluasi karena pakan dan kualitas air saling berkesinambungan.
Di sisi lain, pemberian pakan yang terlalu sedikit atau jauh dari kebutuhan udang (underfeeding) dapat memperlambat pertumbuhan udang karena udang tidak mendapat cukup nutrisi. Underfeeding juga menyebabkan FCR meninggi.
Di sinilah anco berperan penting karena petambak tidak mungkin melihat langsung kondisi udang di dalam kolam. Anco akan membantu petambak menganalisis kebutuhan pakan udang secara berkala.
Namun, melihat kondisi udang di anco saja tidak cukup. Setelah itu petambak perlu mencatat hasilnya secara rutin agar terdokumentasikan dengan baik. Jika hanya mengandalkan ingatan, ada potensi kesalahan atau bahkan lupa sehingga petambak tidak bisa menentukan langkah mitigasi ke depannya.
Strategi pemberian pakan yang tepat, kontrol kualitas air, serta pencatatan secara rutin akan mendukung terwujudnya budidaya yang produktif berkelanjutan. Pada akhirnya, ini akan menguntungkan petambak saat memanen hasilnya di akhir budidaya.
Mencatat dan memantau pemberian pakan di JALA App
Kabar baiknya, Anda dapat mencatat dan memantau pemberian pakan udang dengan mudah di JALA App. Cukup masukkan waktu dan jumlah pakan (kg) yang diberikan. Istimewanya lagi, jika terdapat koreksi SR, prediksi pakan harian yang ditampilkan di JALA App juga disesuaikan secara otomatis sehingga petambak dapat memiliki catatan pakan yang lebih akurat.
Selain pencatatan pakan, JALA App juga menyediakan fitur pencatatan hasil cek anco. Di fitur ini, Anda cukup memasukkan waktu pemberian pakan, waktu pengecekan anco, dan catatan terkait kondisi udang. Nantinya Anda dapat memantau hasil pengecekan anco dari waktu ke waktu.
Fitur Grafik Analisis yang disediakan JALA App juga memudahkan Anda memantau pakan, pakan kumulatif, FCR, dan banyak parameter lainnya. Tidak hanya evaluasi saja, Anda dapat melihat estimasi performanya.
Ini saatnya menggunakan teknologi untuk membantu Anda berbudidaya dengan praktis dan efisien. Download JALA App sekarang. Gratis!
Referensi
Cek Anco dan Sampling Feeds and Feeding | FAO Otak Atik Program Pakan Rethinking Feeding for Cultured Shrimp | Global Seafood Alliances The proper management of commercial shrimp feeds, part 1 | Global Seafood Alliances Van, T. P. T. H., dkk. (2017). Feed management for Pacific white shrimp Litopenaeus vannamei under semi-intensive conditions in tanks and ponds. Aquaculture Research, 48(10), 1–10. DOI: https://doi.org/10.1111/are.13348 dalam Ihsanario, A., Ridwan A. (2021). Optimal Feeding Frequency on the Growth Performance of Whiteleg Shrimp (Litopenaeus vannamei) during Grow-out Phase. Journal of Biological Science, Technology and Management, 3(1), 42-55. DOI: https://doi.org/10.5614/3bio.2021.3.1.5