Di penghujung tahun ini, tren harga udang menunjukkan penurunan yang diperkirakan masih akan berlanjut hingga awal tahun depan. Tak hanya itu, adanya proyeksi resesi global di tahun 2023 mendorong petambak dan pelaku industri udang untuk mengencangkan sabuk pengaman, karena harga udang sangat ditentukan kondisi ekonomi tak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Seperti apa kiat sukses jalankan budidaya udang di tengah kondisi yang tidak menentu ini?
Tren harga udang di Jawa Tengah, sumber: Harga Udang
Untuk membahas isu tersebut dan menjaga semangat dalam komunitas petambak, JALA mengadakan acara Sarasehan Jagoan Tambak yang berlokasi di ShrimpHub by JALA Purworejo dan dihadiri 28 petambak pada Rabu, 12 Oktober 2022 lalu.
Pada sesi pertama, Hanry Ario selaku VP of JALA Trade menjelaskan tentang tren penjualan dan harga udang saat ini. 80-95% hasil panen udang di Indonesia masih diekspor, sehingga kesadaran masyarakat lokal untuk mengkonsumsi udang masih perlu ditingkatkan. Selain itu, dengan tren harga udang yang cenderung menurun, petambak disarankan untuk berbudidaya dengan menetapkan target ukuran udang 50-100 dari akhir tahun ini sampai awal tahun depan. Jika target ukuran terlalu besar, dikhawatirkan justru akan merugikan karena sulit untuk dijual. Selain itu, jadwalkan perhitungan panen dengan seakurat mungkin.
Setelah pembahasan mengenai tren harga udang, John Lotto selaku VP of Finance JALA dan Ibu Rosy selaku perwakilan dari Maybank, partner JALA dalam acara ini, juga menjelaskan tips beberapa tips pengelolaan keuangan menghadapi proyeksi resesi. Tips tersebut di antaranya:
- Selalu buat anggaran yang terencana sebelum mulai berbudidaya
- Berbudidaya sesuai SOP dengan pencatatan keuangan yang lengkap, karena akan berguna jika ingin mengajukan kerjasama dengan lembaga
- Bandingkan cost antar siklus dan identifikasi pengeluaran yang terlalu besar agar dapat diminimalisir
- Cari bahan alternatif dengan harga yang lebih murah jika memungkinkan
- Saat kondisi tidak menentu, jangan habiskan seluruh hasil panen, siapkan dana cadangan dan modal berbudidaya di siklus berikutnya
- Sekecil apapun, investasi tetap penting, khususnya di tempat yang stabil seperti reksa dana dan obligasi
Di tengah proyeksi resesi global yang mengkhawatirkan banyak pihak termasuk petambak, JALA selalu hadir bagi siapapun yang terlibat dalam industri budidaya udang di Indonesia. Petambak didorong untuk terus berbudidaya dengan data sebagai pendukung keberlangsungan industri udang. Pencatatan data budidaya maupun keuangan di JALA App akan membantu petambak mengambil keputusan terbaik berdasarkan kondisi aktual. Selain itu, diharapkan petambak terus saling mendukung dan menjaga optimisme hingga keadaan kembali membaik.
Jika Anda petambak yang berada di daerah Purworejo, silakan bergabung di ShrimpHub by JALA, wadah untuk saling berbagi pengalaman dan belajar. Kunjungi ShrimpHub di Jl. Daendels RT 03 RW 03, Kel. Keburuhan, Kec. Ngombol, Kab. Purworejo, atau hubungi kami di 0813-2551-4194. Mari jadi Jagoan Tambak bersama JALA!